Senin, 26 Januari 2015
Keutamaan Surat Ar Rahman (Peringatan yang Diulang-ulang)
Bismillahirrahmanirrahim…
Surah Ar-Rahman adalah surah ke-55 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong
surat makkiyah, terdiri atas 78 ayat. Dinamakan Ar-Rahmaan yang berarti
Yang Maha Pemurah berasal dari kata Ar-Rahman yang terdapat pada ayat
pertama surah ini. Ar-Rahman adalah salah satu dari nama-nama Allah.
Sebagian besar dari surah ini menerangkan kepemurahan Allah. kepada
hamba-hamba-Nya, yaitu dengan memberikan nikmat-nikmat yang tidak
terhingga baik di dunia maupun di akhirat nanti.
Surat Ar Rahman adalah salah satu surat dari 114 surat dalam Al Qur'an.
Entah mengapa, tanpa mengesampingkan surat lain dalam Al Qur'an, surat
ini menyita perhatian saya. Surat ini memiliki kata yang begitu indah
dan mengalir berirama. Dan tanpa terasa air mata menetes, satu ,demi
satu
Ciri khas surah ini adalah kalimat berulang 31 kali Fa-biayyi alaa'i
Rabbi kuma tukadzdzi ban (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu
dustakan?) yang terletak di akhir setiap ayat yang menjelaskan nikmat
Allah yang diberikan kepada manusia.
FABIAYYI ALAA 'IRAABIKUMAA TUKADZDZIBAANN (maka
nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan). Tiga puluh ayat dalam surat
Ar Rahman memiliki kalimat ini; maka nikmat Tuhan manakah yang kamu
dustakan? Berulang, Allah memberi peringatan kepada kita; maka nikmat
Tuhan manakah yang kamu dustakan?
Melalui surat ini Allah seolah memberi sinyal kepada kita akan sifat kita yang pelupa, kufur nikmat, dan tidak mau berfikir. Ya, tiga hal itu yang ada dibenak saya (semoga Allah mengampuni kesalahanku) ketika ayat demi ayat dibaca.
PELUPA; manusia adalah mahluk yang pelupa
Manusia dalam Al Qur'an di tulis dalam beberapa istilah, yakni
al-insaan, an-naas, al-basyar, dan banii Aadam. Manusia disebut
al-insaan karena dia sering menjadi pelupa sehingga diperlukan teguran
dan peringatan. Sedangkan kata an-naas digunakan untuk menunjukan
sekelompok manusia baik dalam arti jenis atau sekelompok tertentu.
Al-basyar, karena manusia cenderung perasa dan emosional, dan banii
Aadam karena dia menunjukkan pada asal-usul yang bermula dari nabi Adam.
setidaknya ada dua hal yang seringkali dengan mudah dilupakan manusia,
dan barulah dia teringat dan menyadari apa yang telah dilupakan itu,
ketika berada dalam kondisi sulit, susah dan membahayakan.
Pertama, manusia dengan mudah dan gampang melupakan Allah swt. dan baru
ingat kembali kepada-Nya, ketika manusia menghadapi kondisi sulit, susah
dan membahayakan. Begitulah yang disebutkan Allah dalam surat Yunus
[10]: 12
Artinya: “Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdo`a kepada Kami
dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami
hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang
sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdo`a kepada Kami untuk
(menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang
melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.”
Begitu juga dalam surat Fushshilat [41]: 50
Artinya: “Dan jika Kami merasakan kepadanya sesuatu rahmat dari Kami
sesudah dia ditimpa kesusahan, pastilah dia berkata: "Ini adalah hakku,
dan aku tidak yakin bahwa hari kiamat itu akan datang…”
Kita adalah mahluk pelupa, dan Allah mengingatkan kita berulang-ulang ... maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?
KUFUR NIKMAT
Disetiap tarikan nafas yang kita hirup, disetiap bergantinya siang
malam, di setiap detak jantung, ada nikmat Allah yang kita sering
lupakan. Ya, nikmat Allah yang sering lupa untuk kita syukuri. Dan
ketika musibah (baca:ujian) diberikan pada kita, kita juga lupa bahwa
itu sebagian nikmat yang Allah beri. Lalu kitapun hanya bisa mencaci
maki, mengupat, bahkan merasa Allah tidak adil. Masya Allah...
di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang.
QS. ar-Rahman (55) : 11
Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya.
QS. ar-Rahman (55) : 12
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
QS. ar-Rahman (55) : 13
Bentuk rasa syukur seharusnya menambah keimanan kita; mematuhi segala
perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Beribadah kepada Allah, dan
menjauhkan diri dari maksiat. Celakalah orang yang kufur nikmat, dan
berbahagialah orang yang bisa mensyukuri nikmat. Karena ketika ia
bersyukur, Allah menambahkan nikmat-Nya.
"la in syakartum laa adziidanakum wa la'in kafartum inna azabi lasyadid"
artinya "sesungguhnya jika (kamu) bersyukur pasti kami akan menambah
(nikmat) kepadamu. Dan jika kamu mengingkari (nikmat-KU) maka
sesungguhnya azab-KU akan sangat pedih". (QS. Ibrahim ayat 7)
maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?
BERFIKIR
Melalui surat ini Allah hendak memancing manusia agar berpikir tentang segala nikmat yang telah Allah berikan kepada manusia.
Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,
QS. ar-Rahman (55) : 19
antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.
QS. ar-Rahman (55) : 20
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
QS. ar-Rahman (55) : 21
Pernahkan kita berfikir? Mungkin, kebanyakan kita hanya mengikuti apa
yang sudah diwariskan oleh orang-orang tua kita. Dan agama yang Islam
yang kita pegang pun hanyalah "warisan" yang kita teruskan. Tanpa kita
mau berfikir, untuk merenung lebih dalam dan menambah keimanan kita.
"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu, penuh dengan
berkah supaya mereka memperhatikan (merenungkan) ayat-ayatnya dan supaya
mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran" (QS. Shaad, 38: 29).
Dalam Al-Qur'an, Allah menyebutkan tentang mereka yang berpikir secara
sadar, kemudian merenung dan pada akhirnya sampai kepada kebenaran yang
menjadikan mereka takut kepada Allah. Sebaliknya, Allah juga menyatakan
bahwa orang-orang yang mengikuti para pendahulu mereka secara taklid
buta tanpa berpikir, ataupun hanya sekedar mengikuti kebiasaan yang ada,
berada dalam kekeliruan. Ketika ditanya, para pengekor yang tidak mau
berpikir tersebut akan menjawab bahwa mereka adalah orang-orang yang
menjalankan agama dan beriman kepada Allah. Tetapi karena tidak
berpikir, mereka sekedar melakukan ibadah dan aktifitas hidup tanpa
disertai rasa takut kepada Allah.
maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?
Keutamaan Surat Ar Rahman
1. Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Ar-Rahman,
Allah akan menyayangi kelemahannya dan meridhai nikmat yang dikaruniakan
padanya.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/187).
2. Imam Ja’far Ash-shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat
Ar-Rahman, dan ketika membaca kalimat ‘Fabiayyi âlâi Rabbikumâ
tukadzdzibân’, ia mengucapkan: Lâ bisyay-in min âlâika Rabbî akdzibu
(tidak ada satu pun nikmat-Mu, duhai Tuhanku, yang aku dustakan), jika
saat membacanya itu pada malam hari kemudian ia mati, maka matinya
seperti matinya orang yang syahid; jika membacanya di siang hari
kemudian mati, maka matinya seperti matinya orang yang syahid.”
(Tsawabul A’mal, hlm 117).
3. Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Jangan tinggalkan membaca surat
Ar-Rahman, bangunlah malam bersamanya, surat ini tidak menentramkan
hati orang-orang munafik, kamu akan menjumpai Tuhannya bersamanya pada
hari kiamat, wujudnya seperti wujud manusia yang paling indah, dan
baunya paling harum. Pada hari kiamat tidak ada seorangpun yang berdiri
di hadapan Allah yang lebih dekat dengan-Nya daripadanya.
Pada saat itu Allah berfirman padanya: Siapakah orang yang sering bangun
malam bersamamu saat di dunia dan tekun membacamu. Ia menjawab: Ya
Rabbi, fulan bin fulan, lalu wajah mereka menjadi putih, dan ia berkata
kepada mereka: Berilah syafaat orang-orang yang mencintai kalian,
kemudian mereka memberi syafaat sampai yang terakhir dan tidak ada
seorang pun yang tertinggal dari orang-orang yang berhak menerima
syafaat mereka. Lalu ia berkata kepada mereka: Masuklah kalian ke surga,
dan tinggallah di dalamnya sebagaimana yang kalian inginkan.” (Tsawabul
A’mal, hlm 117).
maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?
Malam lepas Isya' ku buka Al Qur'an dan kubaca surat Ar Rahman. Tanpa terasa, air mataku menetes. Satu ,,, demi satu ,,,,
maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?
Langganan:Posting Komentar(Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar