Kamis, 29 Januari 2015

Mengungkap Rahasia Alquran

http://123456.blogspot.com/
Oleh Dr. Munawar A. Djalil, MA. Pegiat Dakwah, dan Kabid. Bina Hukum pada Dinas Syariat Islam Aceh,
DALAM Alquran terkandung banyak rahasia. Hanya manusia yang berfikir saja (ulul albab) yang dapat mengungkap rahasia-rahasia tersebut dalam kehidupannya. Tidak ada sumber lain selain Alquran yang dapat menjelaskan rahasia ini. Alquran adalah sumber paling istimewa bagi sebuah rahasia penting, betapa pun cerdas dan melek hurufnya manusia, mereka tidak akan menemukan rahasia-rahasia penting ini di tempat lain.
Rahasia-rahasia kebenaran dalam Alquran merupakan rahmat bagi orang beriman, dan di sisi lain, Alquran memberi ancaman bagi orang kafir, sebagaimana firman Allah: “Dan kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Alquran itu hanya akan menambah kerugian bagi orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Isra’: 82)
Satu rahasia terbesar Alquran sekaligus menjadi bukti kebenaranNya yaitu dari aspek ilmiah. Terdapat banyak ayat berkaitan dengan alam dan sains di dalam Alquran yang baru diketahui rahasia kebenarannya pada saat ini. Antaranya ayat yang berkaitan dengan sifat alam semesta yang mengembang. Allah berfirman; “Dan langit kami bangun dengan kekuasaan kami dan sesungguhnya kami benar-benar meluaskannya.” (QS. Adz-Dzariat: 47).
Dalam kontek ini, Syeikh Said Hawa dalam kitabnya Al-Asas Fit Tafsir berkata: maksud ayat ini adalah Allah menjadikan langit dalam keadaan terus-menerus mengembang. Ia menunjukan ilmu Alquran amat jauh ke depan, apabila ada manusia yang menolak Alquran karena menyangka dirinya pintar dan lebih maju dengan penguasaan sains dan teknologi, bagusnya ia menilai kembali dirinya sebelum terlambat. Para tokoh sains menemukan bukti-bukti otentik yang menunjukan alam semesta ini tidak statis, sebaliknya terus membesar dan mengembang. Pada 1929, tokoh astronomi dari Amerika, Edwin Hubble, dengan menggunakan teknologi canggih, menemukan bahwa alam ini sebenarnya sedang mengembang dan meluas. Beliau menemukan semakin jauh jarak sebuah galaksi dari bumi, semakin cepat proses pengembangannya. Pada September 1996, satu pemberitaan di surat kabar dikeluarkan mengenai teori pengembangan alam. Dua kelompok yang terdiri dari tokoh-tokoh sains internasional yang membuat kajian mengesahkan kebenaran teori ini, malah mereka berhasil mengukur kecepatan pengembangan alam ini, sekaligus membenarkan firman Allah di atas.
Di samping itu ayat Allah yang berhubungan dengan asal asul kejadian alam, sebagaimana firmanNya: “Apakah orang-orang kafir tidak melihat bahwa sesungguhya langit dan bumi pada asalnya adalah satu, kemudian kami pisahkan kedua-duanya.” (QS. Al-Anbiya: 30). Dalam konteks ini, Imam Qurtubi dalam Al-jamik lil Ahkamil Quran meriwayatkan: “Ibnu Abbas, Al-Hasan, `Atha, Ad-Dahhak dan Qatadah berkata: Ayat ini bermaksud kedua-dua langit dan bumi pada asalnya adalah satu yang melekat, kemudian Allah pisahkan dan dijadikan antara kedua-duanya udara.”
Pandangan ini sesuai dengan teori kejadian alam yang ada sekarang yaitu Teori Big Bang. Menurut teori ini, alam ini pada asalnya bersatu, kemudian berlaku satu letusan yang kuat 10-20 miliar tahun yang lalu. Letusan ini menghasilkan proses pengembangan dan penyejukan, disusul dengan kelahiran bintang-bintang, galaksi dan cakrawala.
Pada 1929, Edwin Hubble menemukan bukti-bukti kuat yang mendukung teori “Big Bang” ini. Penemuan ini dikuatkan lagi oleh ahli astrofisik dari Amerika, Arno Pnezias dan Robert Wilson pada 1965 setelah mereka mengukur tahap radiasi yang ada di angkasa raya. Penemuan ini kemudian disahkan oleh ahli sains dengan menggunakan alat NASA yang bernama COBE Spacecraft antara 1989-1993.
Kajian-kajian terkini dari laboratorium CERN yang terletak berdekatan dengan Jenewa menguatkan lagi teori “Big Bang”. Semua ini menjustifikasikan bahwa langit dan bumi satu masa dulu bersatu sebelum terpisah. Temuan ini baru difahami pada abad sekarang, sedangkan Allah Swt telah menceritakan 14 abad yang lalu. Subhanallah!
Oleh karena itu, sebagai pedoman hidup jangan sekali-kali kita memasungkan kemukjizatan Alquran, karena pada kenyataannya kita memfungsikan Alquran hanya dalam waktu sangat terbatas, misalnya untuk dimusabaqahkan, mengusir syaitan, bacaan ketika terjadi musibah dsb. Hakikatnya difungsikan Alquran itu tidak hanya terbatas waktu dan ruang, sebab sejak pertama sekali diturunkan Alquran telah memperkenalkan dirinya sebagai hudal-linnas (petunjuk bagi manusia). Allahu a’lam.
http://123456.blogspot.com/
Tidak ada komentar:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar